“Selangkah demi selangkah kami terus bergerak menuju pusat gravitasi. Inilah yang memengaruhi mereka secara moral,” nilainya.
Herrera lebih lanjut berujar bahwa Hapilon, yang sebelumnya dikatakan terluka, kemungkinan telah melarikan diri ke luar Marawi. Namun militer Filipina masih memverifikasi kabar tersebut.
Militer Filipina mengumumkan gencatan senjata sementara pada Minggu 25 Juni 2017 guna memberikan waktu bagi umat Islam Marawi merayakan Idul Fitri dengan tenang. Marawi pun sunyi senyap selama delapan jam.
Selama gencatan senjata, utusan pemerintah bertemu dengan salah satu pemimpin kelompok Maute untuk membahas pembebasan beberapa dari 150 sandera. Herrera mengungkap, enam warga sipil diselamatkan selama gencatan senjata damai yang berlangsung dari pukul 06.00 sampai 14.00. Pertarungan dilanjutkan segera setelah itu.
Pada Senin, Malacanang (istana kepresidenan Filipina) menyatakan, sedikitnya 290 tersangka teroris telah terbunuh sejauh ini. Korban tewas lain, terdiri dari 70 petugas keamanan dan 27 warga jiwa sipil. Sementara itu, sekirar 246.000 penduduk Marawi telah mengungsi akibat pertempuran yang sudah memasuki hari ke-35 tersebut.
(Silviana Dharma)