Korsel Usulkan Perundingan dan Reuni Keluarga pada Korut

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 17 Juli 2017 12:01 WIB
Foto: Reuters
Share :

SEOUL – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengusulkan sebuah perundingan militer dengan tetangganya Korea Utara (Korut) pekan ini. Usulan tersebut merupakan upaya untuk menghentikan aktivitas bermusuhan di perbatasan kedua negara setelah serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir.

Usulan tersebut merupakan tindakan formal pertama oleh pemerintah Presiden Moon Jae-in untuk melibatkan Korea Utara dalam dialog. Langkah itu juga ditujukan untuk memberikan tekanan pada Pyongyang agar mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.

"Kami meminta perundingan militer dengan Korut pada 21 Juli di Tongilgak untuk menghentikan semua kegiatan bermusuhan yang meningkatkan ketegangan di garis demarkasi militer," kata Wakil Menteri Pertahanan Korsel Suh Choo-suk sebagaimana dilansir Reuters, Senin (17/7/2017).

Tongilgak adalah sebuah gedung milik Korut di desa gencatan senjata Panmunjom di perbatasan. Gedung itu digunakan dalam penyelenggaraan pembicaraan antar Korea sebelumnya yang diadakan pada Desember 2015.

Presiden Korsel Moon Jae-in telah mengisyaratkan penghentian aktivitas militer yang bermusuhan di perbatasan pada 27 Juli saat kedua negara memperingati gencatan senjata 1953 yang menghentikan Perang Korea.

Sementara itu Palang Merah Korsel juga telah mengusulkan pembicaraan dengan Korut untuk membahas reuni anggota keluarga yang terpisah selama Perang Korea. Pembicaraan itu akan digelar pada 1 Agustus , dengan tanggal reuni kemungkinan terjadi saat Liburan Chuseok tahun ini yang jatuh pada Oktober.

Namun, usulan perundingan itu mungkin masih akan terganjal isu pembelotan 12 pelayan restoran Korut yang melarikan diri ke Korsel tahun lalu. Pyongyang telah berulangkali menyatakan akan menolak perundingan dengan Seoul kecuali ke-12 pelayan itu diserahkan kembali kepada Korut.

Korut mengatakan Korsel telah menculik 12 pelayan dan manajer restoran tersebut dan telah menuntut mereka untuk dikembalikan. Tuduhan itu dibantah Korsel yang mengatakan kelompok tersebut memutuskan untuk membelot atas keinginan mereka sendiri.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya