Jenderal Manajer Koryo, Simon Cockerell mengklaim, jika tetap diadakan, festival bir itu dapat berimbas negatif. “Tidak akan terlihat baik bagi masyarakat kelas menengah Pyongyang untuk bersenang-senang saat orang-orang bekerja untuk mengatasi kekeringan,” tutur Cockerell.
Sekadar informasi, festival bir Korut pada tahun lalu cukup menuai banyak perhatian. Setidaknya ada 45.000 pengunjung yang menghadiri festival tersebut dengan sejumlah turis asing yang juga ingin mencoba rasa minuman keras buatan Korut.
Bir yang disajikan di festival tersebut merupakan hasil produksi pabrik bir Taedonggang yang dikelola Pemerintah Korut. UPI mewartakan, mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il, membeli pabrik bir Inggris Ushers of Trowbridge dengan biaya 1,5 juta poundsterling lalu membongkarnya dan memindahkan semua alat-alat di sana kemudian menjadikannya sebagai dasar pembuatan pabrik bir Taedonggang.
BACA JUGA: Selama 20 Hari, Korea Utara Adakan Festival Bir
BACA JUGA: Wah, Korea Utara Adakan Lomba Maraton Internasional
(Emirald Julio)