PANGKALPINANG - Lahir sebagai anak seorang pemulung yang penuh keterbatasan, tak lantas membuat Karisma Arya Gus Saputra (19) patah semangat untuk mengejar cita-citanya menjadi polisi.
Arya, warga Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung dinyatakan lulus seleksi tahap akhir dan berhak mengikuti pendidikan pembentukan siswa bintara polisi di Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Di tengah kerumunan, Agus Sukmanto bersama istrinya Astri Ariyah langsung mencari putranya Karisma Arya begitu mengetahui anaknya di terima menjadi anggota Polri setelah mendengar langsung pengumuman yang di gelar di Mapolda Bangka Belitung.
Di hampiri kedua orang tuanya, Arya langsung mencium tangan mereka. Lalu bersujud mencium kaki ibunya sebagai bentuk bakti Arya kepada orang tuanya yang selalu berdoa untuk dirinya, suasana haru pun menghampiri kelurga ini.
Diterimanya Arya menjadi anggota Polri cukup menyedot perhatian khalayak ramai. Pasalnya, pria kelahiran 28 Mei 1999 bukan berasal dari kalangan yang berada.
Sementara, di kediaman Arya setibanya di rumah dan mengumpulkan hasil memulung ayahnya. Orang tua Arya tinggal di sebuah gubuk sempit berukuran 3 kali 4 meter di Jalan Pinis 1 Kelurahan Pasir Putih, Kota Pangkalpinang Bangka Belitung.
Awalnya sang ayah, sempat tidak percaya jika anaknya di terima menjadi anggota Polri, lantaran hanya bermodalkan keyakinan potensi yang dimiliki anaknya. Pria yang berpenghasilan pas-pasan ini akhirnya bernapas lega, setelah anaknya di nyatakan di terima menjadi abdi negara di Kepolisian Polda Bangka Belitung tahun ini.
Setiap hari, Agus harus berjalan puluhan kilometer dengan sebuah grobak untuk mencari barang bekas yang kemudian di jual kembali untuk kebutuhan hidup sehari-hari, di bantu sang istri barang-barang bekas ini kemudian di sortir sebelum di jual. Profesi ini sudah dijalani keluarga ini sejak puluhan tahun lalu.
Menurut Agus, anaknya Arya tidak pernah minder meskipun orang tuanya hanya sebagai seorang pemulung. Bahkan sejak kecil ia sudah terbiasa membantu pekerjaan orang tuanya sepulang sekolah.
Dia bercerita bahwa Agus memiliki mimpi pingin menjadi abdi negara, sejak kecil itu sudah cita-citanya dan hal itu pun berbuah manis berkat kegigihan Arya dan sekaligus doa kedua orang tua.
"Awalnya perasaan saya berpikir mana mungkin, masuk polisi itu kan memerlukan biaya tapi saya pikir nekat lah gitu. Mudah-mudahan berhasil, saya daftarkan murni tanpa di pungut biaya sepeserpun yang penting ada niat dan fisik memenuhi syarat," ujarnya saat berbincang kepada Okezone di Pangkalpinang, Rabu (9/7/2017).
Meski begitu, Agus tak menghiraukan apa yang dikatakan orang-orang perihal biaya Arya masuk dan diterima menjadi abdi negara. "Biar orang lain mengatakan ini itu memakai biaya masa bodoh yang penting saya jalani sendiri, saya merasa senang dan terharu dan seperti enggak mungkin orang seperti kami pemulung bisa berhasil," tuturnya.
"Mudah-mudahan anak saya jadi polisi yang baik dan patuh taat kepada pimpinan dan berterima kasih kepada yang kuasa, itu pesan saya kepada anak saya," harapnya.
Diketahui, saat ini Arya sedang mengikuti pendidikan pembentukan siswa bintara polisi di Lubuk Bunter Polda Kepulauan Bangka Belitung selama tujuh bulan.