FREETOWN – Terjangan longsor menewaskan lebih dari 200 orang di pinggiran Ibu Kota Sierra Leone, Freetown. Saat musibah terjadi, sebagian besar warga yang tinggal di kaki Gunung Sugar Loaf sedang tertidur sehingga menyebabkan tingginya jumlah korban.
Berdasarkan keterangan dari Palang Merah Internasional, sedikitnya 205 jasad telah ditemukan dan dibawa ke kamar mayat di Freetown. Longsor juga menyapu sejumlah rumah, membuat para penghuninya terpaksa mengungsi dan berusaha mencari tahu nasib anggota keluarga mereka yang masih hilang.
BACA JUGA: Innalillahi! Musibah Tanah Longsor Sierra Leone, Ratusan Orang Diperkirakan Tewas
Adama Kamara, seorang korban yang selamat dalam musibah itu kehilangan bayinya yang berusia tujuh pekan dan tidak mengetahui nasib suaminya yang belum ditemukan pascalongsor.
"Kami berada di dalam saat kami mendengar longsor mendekat, saya berusaha meraih bayi saya tapi lumpur terlalu cepat, dia terkubur hidup-hidup," kata Kamara sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (15/8/2017).