FREETOWN - Mantan pemimpin junta militer, Julius Maada Bio, dilantik sebagai Presiden Sierra Leone. Kandidat oposisi itu diambil sumpahnya pada Rabu 4 April larut malam waktu setempat, tidak lama setelah komisi pemilihan mengumumkan kemenangannya.
Hasil penghitungan dari Komisi Pemilihan Nasional menunjukkan Julius Maada Bio, yang maju lewat Partai Rakyat Sierra Leone (SLPP), berhasil meraup 51,8% suara dalam pemilihan umum 31 Maret lalu. Ia mengungguli mantan menteri luar negeri sekaligus kandidat dari Partai Semua Rakyat (APC), Samura Kamara, yang hanya meraih 48,19% meski sempat unggul.
“Ini adalah awal dari era yang baru. Rakyat dari negara yang hebat ini telah memberikan suaranya untuk arah yang baru. Kita hanya memiliki satu negara, Sierra Leone, dan kita adalah satu,” ujar Julius Maada Bio dalam pidato kemenangannya, mengutip dari Reuters, Kamis (5/4/2018).
Pria berusia 53 tahun itu dilantik tepat pada tengah malam waktu setempat di sebuah hotel di Ibu Kota Freetown. Mengenakan pakaian tradisional serba putih, Julius Maada Bio mengucapkan sumpah jabatan sambil memegang Injil.
Pemimpin junta militer pada 1996 itu menggantikan Presiden Ernest Bai Koroma yang tidak bisa mencalonkan kembali karena telah menjalani dua periode. Proses pemungutan suara berlangsung cukup kondusif memberi kelegaan tersendiri mengingat Sierra Leone pernah menyaksikan perang saudara pada dekade 1990 yang sungguh brutal terkait jual-beli berlian.