OKEZONE STORY: Dari Drama Penyanderaan di Bank Swedia Lahirlah 'Stockholm Syndrome'

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 23 Agustus 2017 08:01 WIB
Foto yang diambil Kepolisian Stockholm pada hari keempat penyanderaan di Norrmalmstorg, Stockholm, 26 Agustus 1973. (Foto: Whaleoil.co.nz)
Share :

Akhirnya setelah 130 jam penyanderaan, pada 28 Agustus 1973, polisi menembakkan gas air mata ke dalam brankas bank, membuat Olsson dan Olofsson menyerah. Saat polisi meminta para sandera untuk dikeluarkan terlebih dahulu, keempat sandera justru menolak. Mereka khawatir polisi akan menembak kedua Olsson dan Olofsson begitu mereka keluar. Para sandera terus melindungi para penahan mereka hingga akhir.

Hubungan aneh antara sandera dan penyandera dalam kejadian itu membuat bingung banyak orang, baik polisi maupun masyarakat umum, bahkan para sandera sendiri. Usai penculikan, salah satu sandera, Kristin Enmark, menemui psikiater untuk mengetahui apa ada yang salah pada dirinya. Dalam waktu singkat, para psikiater menyebut fenomena aneh ini sebagai ‘Stockholm Syndrome’.    

Setelah Olsson dan Olofsson dipenjara, mereka masih mendapat kunjungan dari para sandera. Keduanya bahkan mendapatkan banyak surat dari para penggemar perempuan yang merasa mereka tampan.

Di pengadilan, Olofsson mengatakan bahwa dia tidak bermaksud membantu Olsson, melainkan menjaga semua sandera agar selamat dan menjaga situasi tetap tenang. Dengan alasan ini, tuduhan terhadapnya dibatalkan dan Olofsson dibebaskan. Sementara, Olsson dihukum 10 tahun penjara.

Setelah dibebaskan pada 1980, Olsson tidak pernah lagi melakukan kejahatan. Pada 1996 dia pindah ke Thailand bersama istri dan anaknya kemudian membuka usaha supermarket di sana. Setelah sempat menerbitkan buku autobiografi berjudul “Stockholms-syndromet” pada 2009, Olsson kembali ke Swedia dan membuka bengkel di Kota Helsingborg.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya