"Ritual juga berfungsi sebagai pagar gaib. Kalau ada yang memiliki ilmu kebatinan, pasti akan melihat situasi baik di dalam maupun di luar arena pertunjukkan wayang," katanya.
Proses ritual penyucian ini didapatkannya setelah bergiat di Wayang Bali sejak 1999 silam. Dalam penyucian ini, pengaruh buruk dan jahat dinetralisir.
“Istilahnya, Nyadu Mala, Nyapu Leger. Itu istilah untuk membersihkan segala perbuatan kotor yang memengaruhi etika prilaku manusia," katanya.
Ritual ini, kata Putu, mutlak dilakukan sebelum pertunjukan wayang dimulai. Menurutnya, aura mistis dalam Wayang Bali sangat kuat dan butuh ‘keamanan’ ekstra, terlebih kepada dalang. Sebab, dalang yang memainkan wayang berhubungan dengan tiga alam, yakni alam bawah sadar, alam nyata dan alam angkasa.
“Dalang yang berhubungan, oleh karena itu ada satu orang lagi yang harus ‘berjaga’ di belakangnya dan wilayah lokasi pertunjukan,” katanya.
(Arief Setyadi )