Presiden Duterte memberlakukan darurat militer di seluruh wilayah selatan Mindanao, yang menampung sekira 20 juta orang. Demi meningkatkan moral bertempur tentaranya, Presiden Duterte bahkan menyatakan siap menetap di Pulau Mindanao untuk sementara waktu.
BACA JUGA: Demi Pertempuran Marawi, Presiden Filipina Mengungsi ke Mindanao
“Saya akan lebih banyak menghabiskan waktu di Mindanao karena masih ada pertempuran. Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan mengunjungi brigade untuk mengecek moral mereka, kesiapan, dan segalanya,” tutur Duterte pada Juni 2017. Ia menambahkan, baru akan kembali ke Manila jika ada janji penting.
(Wikanto Arungbudoyo)