Paranoid dengan Bom Nuklir Korut, Pemerintah dan Warga Jepang Ramai-Ramai Bangun Bungker

Putri Ainur Islam, Jurnalis
Selasa 12 September 2017 18:36 WIB
Warga sedang menyimak berita uji coba bom Korut. (Foto: Reuters)
Share :

TOKYO – Seringnya Korea Utara (Korut) melakukan uji coba bom nuklir membuat negara tetangganya khawatir, termasuk Jepang. Hal tersebut membuat Pemerintah Jepang mengutamakan keamanan warga sipil jika Korut berpikiran untuk meledakkan bom nuklir tersebut ke Jepang mengingat Korut seringkali mengklaim akan membuat rudal balistik antarbenua.

Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, menanggapi ketakutan tersebut dengan memberikan jaminan bahwa mereka bekerja keras untuk memenuhi kewajibannya yaitu membela bangsa tersebut.

Namun beberapa pihak memprotes pernyataan Abe. Mereka menilai, jaminan perlindungan pemerintah justru secara tidak langsung memicu kekhawatiran berlebihan di kalangan warga Jepang. Salah satu contohnya, peristiwa yang terjadi pada 29 April di jaringan kereta bawah tanah Tokyo. Pihak stasiun menutup semua jalur kereta api selama sekira 10 menit sebagai tanggapan berita peluncuran misil Korut. Sementara sebagian masyarakat melihat bahwa di Seoul, ibu kota Korea Selatan, yang lebih dekat dengan Korut, tidak ada tindakan berlebihan seperti itu.

Selain itu, beberapa pemerintah daerah sekarang mulai membuat pelatihan umum. Pada 11 Juni misalnya, sebuah bor dinyalakan di depan sekolah di Kota Fukuyama untuk menimbulkan bunyi mengganggu yang diibaratkan sebagai peringatan bom. Hal tersebut merupakan cara latihan jika sewaktu-waktu ada bom dari Korut yang menyerang mereka. Sekira 150 warga lanjut usia berkumpul di halaman luar sebuah sekolah dasar. Mereka kemudian masuk ke ruang gimnasium sekolah yang menjadi titik evakuasi.

BACA JUGA: Mantap! Rudal Korut Semakin Mengancam, PM Abe Perkuat Militer Jepang

Beda lagi dengan beberapa kota lainnya. Di Chiyoda, Tokyo, area kota yang terdapat Istana Kekaisaran dan tempat pemerintahan, melakukan persiapan pertahanan dengan menyiapkan rudal khusus.

Baru-baru ini, politisi partai yang memerintah, Ryota Takeda, memimpin Tim Studi Perlindungan Sipil. Tim ini memilih bangunan dan area bawah tanah sebagai tempat perlindungan jika terjadi serangan rudal atau bencana serupa. Tempat penampungan bawah tanah tersebut dibangun untuk pertahanan sipil tertentu.

BACA JUGA: PM Jepang: Tindakan Korut Tembakkan Rudal Sembrono, Ini Ancaman Serius bagi Negara!

Tak hanya bergantung pada pemerintah, beberapa masyarakat ada yang membuat perlindungan dengan melalui pihak swasta. Akira Shiga, manajer perusahaan yang berbasis di Shizuoka, memiliki perusahaan yang diyakini satu-satunya di Jepang yang dapat menyediakan tempat perlindungan dari bom.

"Setiap tahun, kami hanya menerima satu atau dua pesanan untuk membangun tempat perlindungan bawah tanah. Namun sekarang banyak warga takut rudal Korut tiba-tiba menyerang, banyak yang memesan tempat perlindungan buatan kami. Kami sangat sibuk," ungkap Shiga, seperti yang dilansir Al Jazeera, Selasa (12/9/2017).

BACA JUGA: AS dan Jepang Sepakat Perluas Sanksi untuk Korut

Setahun yang lalu, ia menambahkan, perusahaannya menerima kira-kira satu pesanan per minggu dari pelanggan yang tertarik untuk membangun perlindungan bawah tanah. Sekarang, mereka menerima 10 sampai 30 pesanan setiap hari kerja.

Masyarakat yang akhirnya melibatkan pihak swasta bukannya meremehkan kemampuan pemerintah, namun hal tersebut sebagai pembelajaran proses perlindungan diri secara mandiri agar nantinya mereka tak bergantung pada orang lain jika penyerangan tersebut benar-benar terjadi. (pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya