Pihak-pihak yang mendukung kemerdekaan dari Spanyol mendapatkan angin segar ketika berhasil menguasai kursi di parlemen wilayah otonomi Catalunya pada 2015. Keberadaan pihak-pihak tersebut memunculkan ketidaknyamanan di pemerintah pusat. Pemerintah pusat selalu menolak untuk memfasilitasi referendum dengan alasan Spanyol tidak boleh dipecah-belah.
Meski mendapat perlawanan, Presiden Catalunya Carles Puigdemont kembali meluncurkan kampanye untuk referendum pada Kamis 14 September malam waktu setempat di Tarragona. Ia meminta warga untuk mendukung kemerdekaan karena akan membawa cahaya terang di kegelapan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
BACA JUGA: Orasi Pep Guardiola Warnai Demonstrasi Menuntut Referendum Kemerdekaan Catalunya
Demi membendung dukungan terhadap referendum yang semakin kuat, Perdana Menteri (PM) Mariano Rajoy langsung terbang ke Ibu Kota Catalunya, Barcelona. Ia berupaya merangkul kaum pro-Spanyol yang ada di Barcelona serta menggelar rapat dengan anggota partainya, Partai Populer, untuk menunjukkan bahwa pemerintah memperhatikan wilayah otonomi Catalunya.
(Wikanto Arungbudoyo)