NEW YORK – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut akan mengadakan pertemuan trilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in. Pertemuan ini akan dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada pekan depan di Kota New York.
Sebagaimana dikutip dari Japan Times, Minggu (17/9/2017), kabar pertemuan trilateral itu diumumkan oleh penasihat keamanan nasional Trump, HR McMaster. Pada pertemuan itu, ketiga pemimpin negara tersebut akan fokus mendiskusikan ancaman Korea Utara yang terus melakukan tindakan provokasi.
“Seperti yang diperlihatkan peluncuran rudal terbaru dari Kim Jong-un, Korea Utara tetap menjadi salah satu masalah keamanan paling mendesak dan berbahaya di dunia. Sangat penting bahwa semua negara bekerjasama untuk melakukan yang terbaik dalam memecahkan masalah tersebut,” ujar McMaster.
BACA JUGA: Apa yang Bakal Disampaikan Trump Terkait Rudal Korut di Sidang Umum PBB?
BACA JUGA: Hadapi Korut, Trump Izinkan Korsel Beli Senjata AS
McMaster juga memberikan sedikit bocoran mengenai apa yang Trump akan sampaikan di Sidang Umum PBB. Salah satunya adalah seruan Amerika Serikat untuk semua negara anggota PBB agar menegakkan sanksi yang mulai diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB untuk Korea Utara.
“Sanksi ini sudah mulai diberlakukan. Apa yang benar-benar penting adalah penegakkan sanksi yang ketat sehingga kita bisa membiarkan tindakan ekonomi dan diplomasi berjalan sebaik mungkin,” tambah McMaster.
Perihal tekanan terhadap Korea Utara, Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan bahwa Abe dan Moon sempat melakukan dialog melalui sambungan telefon pada Jumat 15 September 2017. Pada dialog itu keduanya sepakat untuk melakukan koordinasi trilateral dengan Amerika Serikat demi meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara akibat uji coba rudal dan nuklir baru-baru ini.
BACA JUGA: Berbicara dengan Trump, Presiden China: Masalah Korut Harus Diselesaikan dengan Cara Damai
BACA JUGA: Bahas Rudal Korut via Telefon, Trump - Abe Sepakat Tekan Kim Jong Un
Kementerian Luar Negeri Jepang menambahkan, Abe dan Moon juga kembali menekankan pentingnya komunitas internasional benar-benar menerapkan sanksi baru yang dijatuhkan ke Korea Utara. Namun hal yang berbeda disampaikan oleh China dan Rusia. Kedua negara mengklaim penghentian pengembangan senjata Korea Utara hanya dapat dilakukan melalui dialog bukan sanksi tambahan.
(Emirald Julio)