NEW YORK – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi melakukan sedikitnya empat pertemuan bilateral pada hari pertama digelarnya Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Menlu RI membahas berbagai isu, termasuk isu-isu regional dan ekonomi.
Rangkaian pertemuan Menlu Retno dibuka dengan pertemuan bilateral bersama Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias. Dalam pertemuan tersebut Menlu RI membahas menyepakati dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), mengenai konsultasi bilateral dan MoU kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Yunani.
Foto: Dok. Kemlu RI
Kedua menlu juga saling bertukar pikiran mengenai arus migrasi yang saat ini terjadi di Eropa.
Dalam pertemuan dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS, David Stilwell, Menlu Retno membicarakan mengenai beberapa isu penting, terutama mengenai hubungan bilateral Indonesia-AS yang tahun ini telah terjalin selama 70 tahun dan mengenai ASEAN outlook untuk Indo Pasifik.
Keduanya juga membahas mengenai rencana kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke AS yang mungkin terjadi di masa jabatan kedua beliau.
“Kita membahas juga mengenai kemungkinan kunjungan presiden kira-kira tahun depan, setelah periode kedua beliau dimulai,” kata Menlu Retno. “Kita juga berharap saat nanti presiden ke sana (AS), ada beberapa kerja sama konkret yang bisa kita persiapkan dari sekarang, termasuk di antaranya di bidang ekonomi.”
Menlu Retno juga menyampaikan harapannya agar Indonesia bisa diikutkan ke dalam generalized system of preferences (GSP) AS, agar bisa menikmati keringanan bea masuk impor barang-barang tertentu ke AS.
Stilwell mengatakan bahwa AS akan mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober mendatang, meski sejauh ini belum ditentukan siapa yang akan datang.
Dalam pertemuan dengan Menlu Republik Dominika, yang juga duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Menlu Retno membahas mengenai penandatanganan MoU konsultasi politik antara kedua negara. Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Forum Bisnis Indonesia, Amerika Latin dan Karibia yang pertama bulan depan.