NEW YORK - Menjelang digelarnya perhelatan akbar yakni Sidang Majelis Umum Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) keamanan Kota New York, Amerika Serikat (AS) diperketat. Sebagaimana diketahui, sidang tahunan tersebut digelar di New York di mana markas besar PBB berada.
Acara yang akan diselenggarakan pada 18 September sampai dengan 25 September itu dihadiri para pemimpin negara termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pengetatan kemanan di New York diketahui melibatkan pihak kepolisian dan beberapa agen federal.
"Peningkatan keamanan melibatkan bermacam-macam personil dari hampir setiap bagian departemen kepolisian. Kami akan siap untuk apapun. Kami akan menyiapkan rencana cadangan dan rencana cadangan untuk rencana cadangan. Ini setara dengan Super Bowl (gelaran pertandingan sepak bola Amerika atau Football) keamanan," ujar Juru Bicara Kepolisian New York, J. Peter Donald sebagaimana dikutip dari The Hill, Selasa (19/9/2017).
Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Berkumpul di New York untuk Hadiri Sidang Majelis Umum PBB
Baca Juga: Hadiri Sidang Majelis Umum PBB, Ini Agenda yang Dibawa Presiden AS
Penambahan jumlah personil pengamanan Sidang Umum Majelis PBB ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya protes dari masyarakat. Sementara itu, guna kelancaran acara, otoritas berwenang juga berencana menutup sejumlah ruas jalan di New York mengingat perwakilan dari berbagai negara di seluruh dunia akan berkumpul di sana.
Sebagai negara tuan rumah, Presiden AS, Donald Trump tentunya dipastikan hadir dalam Sidang Majelis Umum. Kehadiran Trump digadang-gadang akan menjadi perhatian dari berbagai pihak mengingat pria berusia 71 tahun baru pertama kali menghadiri event penting tersebut.
Selain Trump, tokoh lain yang juga akan melakukan debut dalam acara besar itu adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres yang mulai menjabat sejak 1 Januari 2017. Mantan Perdana Menteri (PM) Portugal itu akan memimpin debat umum majelis yang berlangsung sampai 25 September mendatang.
Sayangnya beberapa pemimpin dunia ternama memilih absen dalam sidang kali ini. Beberapa dari mereka yang absen adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Putin dan Merkel akan diwakili oleh menteri luar negerinya masing-masing sementara Xi akan mengirimkan pejabat tingginya.
Baca Juga: Trump Akan Adakan Pertemuan Trilateral dengan Jepang-Korsel di Sidang Majelis Umum PBB
Baca Juga: Ini Jadwal Wapres JK di Sidang Majelis Umum PBB
Beberapa pemimpin dunia lain seperti Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un juga dipastikan tidak akan muncul pada kesempatan tersebut. Dalam sidang kali ini, para pemimpin dunia akan berusaha untuk fokus pada beberapa isu penting terutama terkait Korut dan krisis kemanusiaan Rohingya.
Saat ini tokoh penting yang telah tiba di New York untuk berpartisipasi dalam Sidang Majelis Umum PBB adalah Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari. Kemudian Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj yang tiba pada Senin 18 September.
(Rufki Ade Vinanda)