Sekadar diketahui, Aung San Suu Kyi mengklaim bahwa mayoritas warga di desa-desa yang dihuni etnis Rohingya tidak terkena dampak dari kekerasan yang dilakukan militer Myanmar. Ia mengatakan, militer yang selama ini dituduh melakukan pembakaran dan pembunuhan secara diskriminatif, sudah diinstruksikan untuk menahan diri dan menghindari dampak berkepanjangan.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Pemerintah Myanmar masih harus mencari tahu lebih terkait problem sesungguhnya di Rakhine State. Sebab, ada banyak tuduhan dan kontra-tuduhan yang harus diselidiki terlebih dahulu agar tidak menimbulkan chaos yang lebih jauh lagi.
Patut dicatat bahwa selama pidato nasional itu, Suu Kyi hanya sekali menggunakan nama Rohingya. Penggunaan tersebut dilakukan untuk merujuk pada kelompok militan Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA).
“Kami sangat prihatin mendengar sejumlah Muslim melarikan diri ke Bangladesh. Kami ingin mencari tahu alasan dari para warga yang melakukan eksodus ini,” tandas Aung San Suu Kyi.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)