Pada pidatonya selama hampir 45 menit itu, Presiden Palestina mengajak “Quartet” untuk membantu proses perdamaian Timur Tengah. Quartet yang dimaksud di sini adalah Amerika Serikat, Rusia, PBB dan Uni Eropa.
“Kami akan memberikan setiap kesempatan terhadap usaha yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump dan Quartet serta masyarakat internasional secara keseluruhan untuk mencapai kesepakatan bersejarah yang membawa solusi dua negara menuju kenyataan yang memungkinkan Palestina dengan ibu kotanya Yerusalem Timur untuk tinggal secara damai dan aman berdampingan dengan Israel,” tutur Abbas.
Sebelum pidato tersebut, Abbas sempat bertemu dengan Trump dan Presiden Palestina itu memberikan optimismenya bahwa Pemerintahan Amerika Serikat yang baru dapat menjadi penengah untuk mendamaikan Israel-Palestina. Abbas menyebut pertemuan itu membuat Palestina mendapatkan kepastian serta keyakinan bahwa mereka memang berada di ambang kedamaian yang sejati.
Trump juga memberikan respons yang positif terhadap pertemuan itu. “Kita memiliki kesempatan yang terbaik untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah. Saya pasti akan mencurahkan semua yang ada dalam hati dan jiwa saya untuk memastikan kesepakatan itu terjadi,” kata Trump kepada Abbas.
(Emirald Julio)