JAKARTA - Pengamat intelijen dan Pertahanan Negara, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, keinginan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB ialah mendapat keuntungan global dan regional, sebagaimana amanat Pembukaan UUD NRI 1945 agar tujuan Indonesia ikut serta menciptakan perdamaian dunia dapat lebih optimal.
"Keuntungan global dan regional tersebut, selaras dengan kepentingan nasional yang diselenggarakan melalui kebijakan dan politik luar negeri selama ini," kata wanita yang akrab disapa Nuning tersebut kepada Okezone, Sabtu (20/1/2018).
Menurutunya, keberhasilan menjadi anggota tidak tetap DK PBB dapat dipandang sebagai keberhasilan diplomasi Indonesia, yang mendapatkan pengakuan Internasional atas kontribusi Indonesia menjaga perdamaian dunia.
"Kontribusi yang ditunjukkan selama ini adalah aktifnya TNI mengirim pasukan darat dan laut ke berbagai daerah konflik di seluruh dunia dari tahun 1950-an hingga kini. Bahkan beberapa tahun terakhir Polri juga aktif dalam misi-misi perdamaian," sambungnya.
(Baca juga: Hadiri Sidang Majelis Umum PBB, Wapres Jusuf Kalla Kampanyekan Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan)
Keberhasilan TNI dan Polri dalam misi perdamaian, kata dia, sudah saatnya ditingkatkan dengan mengirim pesawat-pesawat TNI AU sebagai bagian pasukan penjaga perdamaian. Bahkan pemerintah patut mempertimbangkan komponen sipil dan beberapa LSM ikut dalam berbagai civic mission sebagai bagian misi perdamaian.