NEW YORK – Turki, Irak dan Iran mendesak agar wilayah Kurdistan menghentikan rencana referendumnya untuk merdeka. Ketiga negara mengklaim siap mengambil langkah perlawanan terhadap rencana referendum tersebut.
Sebagaimana dikutip dari The New Arab, Jumat (22/9/2017) Menteri Luar Negeri Turki, Irak dan Iran mengadakan pertemuan trilateral pada Rabu 20 September 2017. Pertemuan langka itu diadakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di Kota New York, Amerika Serikat.
Turki dan Iran sepakat bahwa mereka khawatir dengan kemerdekaan warga Kurdi di wilayah Irak Utara akan membuat kelompok minoritas itu semakin berani. Sedangkan Irak sendiri menolak dengan keras pengadaan referendum tersebut.
(Baca juga: Wah! Akui Punya Kepentingan, Israel Dukung Kurdi Merdeka dari Irak)
Pandangan penolakan inilah yang membuat Irak, Iran, dan Turki pun saling bersepakat. Berdasarkan pernyataan bersama yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Turki, ketiga negara menegaskan kembali komitmen mereka terhadap integritas teritorial Irak dan menekankan perlawanan yang tegas terhadap referendum Kurdi.
Ketiga negara juga sepakat untuk berkoordinasi mengambil langkah perlawanan jika referendum yang diadakan pada 25 September itu tetap dilakukan. Sayangnya, pada pernyataan itu tidak dijelaskan bentuk perlawanan apa yang akan dilakukan ketiga negara tersebut.
Ketiga menteri luar negeri menyebut langkah referendum itu tidak konstitusional dan hanya akan memicu munculnya konflik baru di Irak. Pada pernyataan tersebut, ketiga negara mengklaim referendum itu justru akan merugikan warga Kurdi di Irak.