Mendengar apa yang disampaikan ketua RW, kata Taufik, anak buahnya pun kebingungan dengan perkataan RW. Dan berusaha menanyakan maksudnya, setelah dijelaskan barulah diketahui kalau ada berita bohong tentang warungnya tersebut. Tak tinggal diam, dia pun langsung bertindak untuk segera memulihkan nama baik warungnya.
"Kami kaget tahu ada berita di medsos, dan pas saya cek beritanya itu sudah viral, sudah banyak orang percaya dengan kabar bohong dengan cara ikut menyebarluaskan atau membagi berita itu lewat status facebook dan grup whatsapp. Kami pun enggak diam, satu persatu orang yang sudah menyebarkan berita itu, kami konfirmasi untuk meluruskan berita bohong tersebut," kata Taufik.
Dari upayanya, diakui Taufik, beberapa orang ada yang menanggapinya. Bahkan, setelah diluruskan olehnya orang-orang yang tadinya ikut membagikan itu mengakui, hanya ikut-ikutan menyebarluaskan berita tanpa memastikan kebenarannya. Dan mereka pun meminta maaf, sampai ada yang ampun-ampun agar tidak diseret kepihak berwajib.
"Jadi, dari beberapa orang yang menanggapi konfirmasi kami mereka meminta maaf, dan kami minta untuk membuat klarifikasi lewat statusnya masing-masing. Sementara, ada juga akun facebook yang tidak menanggapi bahkan, langsung menonaktifkan akunnya," ujar Taufik.
Terlepas dari upaya yang dilakukannya untuk memulihkan nama baik warungnya, Taufik mengakui, efek dari pemberitaan itu sangat terasa dari pemasukan atau omzet warung baksonya hingga saat ini, sejak awal kembali buka kemarin. Tak cuma disana melainkan, cabang warung bakso lainnya yang dimiliki pun ikut berdampak dengan berita tersebut.
"Gara-gara berita bohong yang sudah viral di medsos ini omzet kami turun drastis mas, sampai diangka 50 persen ke bawah dari sebelumnya. Tak cuma warung disana aja, tapi cabang-cabang kami juga mengalami penurunan drastis sejak berita ini sampai sekarang. Kalau di rupiahkan bisa mencapai puluhan juta atau bahkan ratusan juta," ungkap Taufik.
Lebih jauh, Taufik mengakui, melihat kondisi dari kerugian yang dialaminya pihaknya pun terus beusaha mengklarifikasi berita bohong itu sampai dirinya memasang spanduk besar didepan warungnya terkait ketidakbenaran berita tersebut. Sampai meminta surat dari RW dan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian setempat yakni, Polsek Tambun.