Pihak Kementerian Luar Negeri AS melaporkan bahwa setidaknya ada 21 staf Kedubes AS yang menderita penyakit misterius. Mereka mengalami gangguan pendengaran, pusing, kelelahan, masalah kognitif dan kesulitan tidur.
BACA JUGA: Dapat Serangan Sonik Misterius, AS Tarik Separuh Diplomatnya di Kuba
Akibat insiden itu dan anggapan Pemerintah Kuba tidak melakukan respons yang serius akibat munculnya penyakit misterius tersebut, AS pun mulai mengurangi stafnya di Havana. Kepala Urusan AS di Kementerian Luar Negeri Kuba, Josefina Vidal menyatakan bahwa keputusan tersebut terlalu terburu-buru dan akan mempengaruhi hubungan bilateral.
Kuba, AS dan Kanada dilibatkan dalam penyelidikan serangan penyakit misterius itu. Namun hingga kini tidak diketahui siapa yang melancarkan “serangan” tersebut atau bagaimana caranya.
(Emirald Julio)