Peringati 20 Tahun Kim Jong-il Mulai Berkuasa, Warga Korut: Kami Akan Semangat Tegakkan Warisannya untuk Melawan AS

Putri Ainur Islam, Jurnalis
Senin 09 Oktober 2017 12:23 WIB
Warga Korut tengah menghormati patung Kim Il-sung dan Kim Jong-il. (Foto: Lonelyplanet)
Share :

PYONGYANG - Pada 8 Oktober, Korea Utara (Korut) merayakan peringatan 20 tahun mantan pemimpin mereka Kim Jong-il mulai memerintah Korut. Dalam peringatan tersebut, warga Korut berjanji untuk menegakkan warisan dari Kim Jong-il yaitu semangat melawan musuh bebuyutannya yaitu Amerika Serikat (AS) dan membangun sebuah negara sosialis yang kuat. Media pemerintah Korea Utara, KCNA, merilis eulogi atas prestasi ayah pemimpin Kim Jong-un tersebut.

Sekira 100 ribu orang, termasuk pejabat tinggi, berpartisipasi dalam sebuah perkumpulan di Pyongyang. Selain itu, sebuah pertunjukan kembang api diadakan di ibukota pada malam hari, lapor kantor berita Korut.

Kim Jong-il, putra pendiri nasional Kim Il-sung, terpilih sebagai pemimpin Partai Buruh Korea (WPK) yang berkuasa pada 1997 dan memerintah negara tersebut sampai akhirnya dia meninggal pada Desember 2011.

"Meskipun dia sudah meninggal dunia, warga Korut bangga menjadikannya sebagai pemimpin abadi WPK," kata KCNA, dilansir dari Yonhap, Senin (9/10/2017).

Choe Ryong-hae, wakil ketua partai tersebut, menekankan tujuan dari pemimpin saat ini adalah persenjataan nuklir dan pembangunan ekonomi.

"Kita harus mengalahkan sanksi dan tekanan dan menempati kawasan strategis pembangunan ekonomi nasional dengan menciptakan prestasi yang cepat dalam produksi dan konstruksi," kata Choe dalam sebuah pidato.

Dia berharap agar Korut dapat memenangkan "pertarungan terakhir" melawan AS dan mengatasi situasi saat ini yang sangat bergejolak.

Sekadar diketahui, pada pertemuan Komite Sentral Partai Buruh yang diadakan di Pyongyang saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, diangkat menjadi anggota politbiro atau pembuat keputusan tertinggi yang dipimpin oleh Kim Jong-un. Pengangkatan tersebut membuat Kim Yo Jong satu-satunya anggota keluarga milennial yang memiliki posisi berpengaruh. Namun sebenarnya pada Januari, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memasukkan Kim Yo Jong bersama dengan pejabat Korut lainnya dalam daftar hitam karena melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang parah.

Posisi baru dari wanita berusia 28 tahun itu untuk mengganti posisi bibi Kim Jong-un, Kim Kyong Hui, yang telah menjadi pengambil keputusan utama ketika mantan pemimpin sekaligus ayah dari Kim Jong-un, Kim Jong-il, masih hidup.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya