"Kita harus mengalahkan sanksi dan tekanan dan menempati kawasan strategis pembangunan ekonomi nasional dengan menciptakan prestasi yang cepat dalam produksi dan konstruksi," kata Choe dalam sebuah pidato.
Dia berharap agar Korut dapat memenangkan "pertarungan terakhir" melawan AS dan mengatasi situasi saat ini yang sangat bergejolak.
Sekadar diketahui, pada pertemuan Komite Sentral Partai Buruh yang diadakan di Pyongyang saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, diangkat menjadi anggota politbiro atau pembuat keputusan tertinggi yang dipimpin oleh Kim Jong-un. Pengangkatan tersebut membuat Kim Yo Jong satu-satunya anggota keluarga milennial yang memiliki posisi berpengaruh. Namun sebenarnya pada Januari, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) memasukkan Kim Yo Jong bersama dengan pejabat Korut lainnya dalam daftar hitam karena melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang parah.
Posisi baru dari wanita berusia 28 tahun itu untuk mengganti posisi bibi Kim Jong-un, Kim Kyong Hui, yang telah menjadi pengambil keputusan utama ketika mantan pemimpin sekaligus ayah dari Kim Jong-un, Kim Jong-il, masih hidup.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)