Korsel telah mengatakan bahwa mereka akan berusaha menyelesaikan masalah nuklir Korut tidak hanya melalui sanksi dan tekanan tetapi juga melalui usaha diplomatik, termasuk pembicaraan langsung. Korsel sendiri mengakui bahwa Semenanjung Korea masih bersitegang.
Dalam sebuah pidato di Berlin pada Juli, Presiden Korsel Moon Jae-in menggarisbawahi pentingnya dialog untuk menangani masalah nuklir Korut dan mengatakan bahwa pemerintahannya akan bekerja untuk membentuk sebuah rezim perdamaian permanen di Semenanjung Korea.
BACA JUGA: Waduh... Korut Diprediksi Akan Lebih Banyak Lakukan Provokasi pada Oktober
Menlu Kang Kyung-wha berjanji untuk menjaga momen yang kuat demi kebijakan Presiden Korsel terhadap Korut dan melanjutkan usahanya untuk membentuk perdamaian antar-Korea bersamaan dengan kemajuan dalam usaha denuklirisasi.