SEOUL - Pejabat senior Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan Amerika Serikat, sepakat untuk melakukan upaya diplomatik bersama untuk menyelesaikan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut). Ketiga negara itu satu suara bahwa penyelesaian krisis tersebut harus dilakukan secara damai.
Kesepakatan tersebut dicapai pada sebuah pertemuan di Seoul, Korsel. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Korsel Lim Sung Nam, Wamenlu Jepang Shinsuke Sugiyama, dan Deputi Sekretaris Negara Bagian AS John Sullivan.
"Kami menegaskan kembali tujuan untuk benar-benar menghapus senjata nuklir Korut dengan cara damai dan sepakat untuk mempertahankan kerjasama trilateral yang erat dalam membuat semua kemungkinan upaya diplomatik, termasuk sanksi dan dialog," kata Lim dalam sebuah konferensi pers, dinukil dari The Mainichi, Kamis (19/10/2017).
BACA JUGA: Tepuk Tangan! Rusia Jadi Perantara Antara Korut dan AS untuk Lakukan Dialog Denuklirisasi
Lim menekankan pentingnya melakukan upaya lebih lanjut untuk membujuk Korut agar ikut serta dalam perundingan guna menyelesaikan krisis tersebut.
"Sementara menekan Pemerintah Korut untuk membuat perubahan perhitungan strategis pada program nuklir dan misilnya, kami juga harus mengirim pesan bahwa masa depan baru akan terbuka jika mengubah pemikiran dan perhitungan strategisnya," tambah Lim.
BACA JUGA: Ngeri! Korut Klaim Australia Akan Dapatkan Bencana jika Tetap Dukung AS
Wamenlu Sugiyama mengatakan, ia dan koleganya sepakat bahwa pemerintah mereka harus meningkatkan tekanan terhadap Korut sedemikian rupa sehingga mengubah kebijakannya dan sampai ke meja perundingan.
Selain itu, Sullivan memperingatkan bahwa untuk sementara ini diplomasi adalah "sarana utama" untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Korut.
"Kita perlu bersiap menanggapi segala kemungkinan mengingat keadaan Pyongyang yang tidak dapat diprediksi," kata Sullivan.
Sebelumnya, Wamenlu Sugiyama bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha, yang menekankan perlunya ketiga negara bekerja sama untuk mencapai tujuan sepenuhnya melakukan yaitu denuklirisasi Korut dengan cara damai.
Beberapa waktu lalu, Rusia juga menyiapkan sejumlah pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Korut. Mereka memposisikan diri sebagai perantara untuk negosiasi dalam upaya memperbaiki hubungan yang tegang dengan AS.
Juru bicara majelis tinggi Rusia, Valentina Matviyenko, bertemu secara terpisah dengan perwakilan Korut dan Korsel pada Senin 16 Oktober di sela-sela sebuah pertemuan internasional di St. Petersburg. Matviyenko meminta dialog langsung antara kedua Korea, namun Pyongyang menolak gagasan tersebut akibat rasa kecewanya akan latihan militer gabungan AS-Korsel.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)