MALANG - Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan keberadaan hutan di wilayah kerjanya saat ini dalam kondisi darurat karena mengalami kerusakan parah akibat penebangan pohon secara liar dan pola bercocok tanam warga sekitar.
"Kondisi hutan di Kabupaten Malang sangat memprihatinkan, bahkan saat ini sudah masuk dalam kategori darurat," kata Rendra Kresna di Malang, Jawa Timur, Kamis (19/10/2017).
Ia mengatakan, puluhan ribu hektare hutan di Kabupaten Malang dalam kondisi rusak parah karena penebangan liar dan pola bercocok tanam masyarakat yang memilih tanaman yang tidak mampu mengikat air, seperti pisang, singkong dan lainnya, akibatnya ketika hujan deras air mengalir sangat deras, bahkan bercampur dengan air laut yang juga pasang.
Menurut Rendra, banjir yang melanda Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan dalam dua hari terakhir akibat rusaknya hutan dan pola tanam masyarakat. Apalagi, Sitiarjo yang topografinya berada di cerukan atau mangkuk di antara wilayah pegunungan dan bukit yang ada di sekitarnya, seperti Dampit, Wajak dan Tirtoyudo.
Desa Sitiarjo selama ini menjadi langganan banjir dan tanah longsor, bahkan sekitar tahun 2002 terjadi banjir bandang yang merendam ratusan rumah penduduk, perkantoran, gedung sekolah, dan kerugian materi tidak sedikit.
Lebih lanjut, Rendra mengatakan kondisi alam an kerusakan hutan yang sangat parah itu harus disampaikan apa adanya. Tanpa ada yang ditutup-tutupi, apalagi data kerusakan hutan di Kabupaten Malang, misalnya diminimalkan.
Rendra meminta pejabat terkait untuk membuka dan mengatakan apa adanya. Dengan demikian, bisa diketahui secara luas, termasuk masyarakat penggarap lahan di sekitar hutan. "Kita semua bisa duduk bersama mencari solusi dalam menangani masalah tersebut," ujarnya.