Lumpur yang mengubur bangunan sekolah diketahui memiliki kedalaman 13 meter. Kala itu terdapat sekira 250 orang yang berada di sekolah tersebut. Di antara mereka yang selamat, banyak yang mengalami luka parah. Orangtua dan petugas penyelamat segera mulai menggali sisa longsoran untuk mencari anak-anak mereka.
Dalam kurun waktu 6 hari ditemukan sebanyak 116 mayat anak-anak. Jasad wakil kepala sekolah juga turut ditemukan dengan kondisi yang mengharukan. Si wakil kepala sekolah itu ditemukan tengah memeluk 5 muridnya. Perdana Menteri Inggris saat itu, Harold Wilson mengunjungi lokasi kejadian dan berjanji akan melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti bencana.
Penyelidikan itu selesai dalam kurun waktu 5 bulan dan melibatkan lebih dari 100 saksi. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa gunungan limbah telah menutupi jalur mengalirnya air hujan. Dan air yang terus menumpuk membuat gunungan itu retak hingga akhirnya roboh. Kini bekas lokasi bencana dijadikan sebuah situs untuk mengenang para korban.
(Rufki Ade Vinanda)