PANGLIMA Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo dikabarkan ditolak untuk memasuki wilayah Amerika Serikat (AS) oleh otoritas keamanan. Pemberitahuan penolakan itu disampaikan oleh maskapai Emirates beberapa saat sebelum bertolak menuju Washington.
BACA JUGA: Panglima TNI Ditolak Masuk ke WIlayah AS, Kemlu RI Layangkan Nota Diplomatik
Sang jenderal seharusnya terbang ke AS menggunakan penerbangan Emirates EK 0357 pada 21 Oktober untuk memenuhi undangan Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) AS, Jenderal Joseph F. Dunford. Jenderal Gatot diundang untuk hadir pada acara Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations (VEOs) yang dihelat pada 23-24 Oktober di Washington.
Muncul pertanyaan, siapa sebenarnya sosok dari Jenderal Joseph Dunford yang mengundang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pria yang kini berusia 61 tahun itu lahir di Boston, Massachusetts, pada 8 Desember 1955 dengan nama lengkap Joseph Francis Dunford Junior.
BACA JUGA: Ditolak Hadiri Acara di Washington DC, Panglima TNI Tunggu Penjelasan Amerika Serikat
Melansir dari situs resmi Kementerian Pertahanan AS, Sabtu (22/10/2017), Dunford muda lulus dari Saint Michael’s College dan ditugaskan di militer sejak 1977. Ia pernah mengabdi sebagai pasukan infanteri pada berbagai kesatuan, termasuk Komando Batalyon Kedua, Marinir Keenam, dan Resimen Kelima Marinir AS selama Operasi Pembebasan Irak.
BACA JUGA: Panglima TNI Ditolak Masuk Wilayah AS, Duta Besar AS Minta Maaf
Joseph Dunford juga bertugas sebagai Asisten Komandan Divisi Pertama Marinir; Direktur Korps Operasi Marinir; dan Wakil Komandan Korps Marinir untuk Perencanaan, Kebijakan, dan Operasi. Ia pernah mengomandoi Pasukan Ekspedisi I serta Komandan Pusat Komando Pasukan Marinir AS.
Sebelum ditunjuk sebagai Pangab AS pada 1 Oktober 2015 oleh Presiden Barack Obama, pria yang diangkat sebagai jenderal pada 2010 itu bertugas sebagai Komandan Korps Marinir AS. Pada 2010-2012, ia ditunjuk sebagai Asisten Komandan Korps Marinir. Dunford kemudian diberi tugas sebagai Komandan Pasukan Bantuan Internasional dan Pasukan Gabungan AS-Afghanistan pada Februari 2013 hingga Agustus 2014.
Selama hidupnya, Dunford lulus dari berbagai pendidikan militer seperti US Army Ranger School, Marine Corps Amphibious Warfare School, dan US Army War College. Selain itu, ia juga berhasil merengkuh gelar Master dalam bidang studi Ilmu Pemerintahan dari Georgetown University dan Hubungan Internasional dari Fletcher School of Law and Diplomacy.
Jenderal Joseph Francis Dunford kini menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata AS ke-19, jabatan tertinggi dalam strata militer Negeri Paman Sam. Ia menjadi penasihat militer utama bagi Presiden Donald Trump, Menteri Pertahanan James Mattis, dan Dewan Keamanan Nasional.
(Wikanto Arungbudoyo)