BANGKOK – Hari ini menjadi warga Thailand dapat mengucapkan ‘selamat tinggal’ terhadap sosok pemimpin kesayangan mereka yang wafat pada 2016, Raja Bhumibol Adulyadej. Prosesi kremasi ini juga menjadi momen yang tak terlupakan mengingat biaya yang dibutuhkan terbilang fantastis dan diklaim menjadi “upacara pengantaran” yang cocok untuk sang raja.
Prosesi kremasi mewah yang memakan biaya sekira Rp1,2 triliun itu dilaporkan sebagai tindakan pengabdian terakhir rakyat Thailand terhadap sosok Raja Bhumbol yang dipandang sebagai ‘ayah’ dari Negeri Gajah Putih. Sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis (26/10/2017) terdapat tiga hal penting yang perlu diketahui terkait pemakaman sang raja yang memimpin selama tujuh dekade itu.
1. Kremasi
“Singgasana” yang akan menjadi tempat kremasi Raja Bhumibol memiliki tinggi 50 meter dan melambangkan Gunung Meru. Gunung itu disebut sebagai pusat alegori alam semesta dalam kosmologi Buddha, Hindu, serta paham Jainisme.
Struktur tempat kremasi itu dilukis dengan warna emas dan dihiasi oleh puluhan patung binatang, dewa, serta makhluk mitos yang berasal dari kepercayaan Hindu dan Buddha. Patung anjing kesayangan Raja Bhumibol juga diletakkan di sana.
Pada struktur yang berbentuk seperti menara itu terdapat delapan bangunan kecil yang menjadi representasi gunung-gunung yang mengelilingi Meru. Sebelum dipindahkan ke struktur tersebut, jenazah Raja Bhumibol ditempatkan di peti mati yang terpisah dan dibawa menggunakan kereta emas menuju lokasi kremasi.