Aksi Teror di New York, Tidak Ada WNI yang Dilaporkan Menjadi Korban

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 01 November 2017 07:56 WIB
Foto: Reuters
Share :

NEW YORK – Aksi terorisme yang terjadi di Manhattan, New York dilaporkan menewaskan delapan orang dan melukai belasan korban lainnya. Insiden tersebut adalah aksi teror paling berdarah yang terjadi di New York setelah serangan teroris di menara kembar WTC pada 11 September 2001 yang menewaskan lebih dari 2.600 jiwa.  

BACA JUGA: Astaga! Melaju di Jalur Sepeda, Sebuah Truk Tabrak dan Tewaskan Beberapa Orang di New York

Pada Selasa,31 Oktober, seorang pria berusia 29 tahun yang mengemudikan truk pikap putih dengan kecepatan tinggi menabrak para pejalan kaki serta pengendara sepeda di jalur sepeda di sepanjang Sungai Hudson. Pelaku berhasil dilumpuhkan dan ditahan oleh polisi setelah menerima tembakan di perutnya.

Polisi New York mengetatkan penjagaan pasca teror truk tabrak kerumunan orang di sepanjang sungai Manhattan. (Foto: Reuters)

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) menyatakan belum menerima laporan adanya korban warga negara Indonesia (WNI) dalam peristiwa tersebut. Kemlu dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York masih terus memantau situasi dan perkembangan yang terjadi di kota berjuluk Big Apple itu.

“Kemlu dan KJRI @kjri_ny terus ikuti perkembangan aksi teror di New York. Sampai saat ini tidak ada laporan WNI jadi korban,” demikian informasi yang disampaikan Kemlu RI melalui akun Twitternya, Rabu (1/11/2017).

“Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, silahkan hubungi Hotline KJRI New York: +1 (929) 278-6298 atau +1 (347) 806-9279 @kjri_ny.”


BACA JUGA: Cegah Serangan Teror New York Berulang, Trump Janji Mengetatkan Pemeriksaan

Wali Kota New York, Bill de Blasio mengecam serangan tersebut sebagai sebuah aksi pengecut dan menegaskan bahwa warga New York tak akan pernah goyah dan takut pada terorisme.  

Sampai saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, pelaku serangan adalah seorang ‘lone wolf’, sebutan bagi pelaku yang menjalankan dan merencanakan aksi teror sendirian. Lebih lanjut, dia mengatakan, tidak ada indikasi dan bukti yang menunjukkan serangan tersebut merupakan bagian dari rencana yang lebih luas.

BACA JUGA: Tewaskan Sedikitnya 8 Orang, Wali Kota Sebut Serangan Truk di New York Sebagai Aksi Teror

Orangtua murid menjemput anaknya pulang sekolah di dekat lokasi serangan teror New York. (Foto: Reuters)

Serangan teroris dengan menggunakan mobil atau truk telah terjadi beberapa kali di berbagai negara pada tahun ini. Sebelumnya, kendaraan roda empat digunakan untuk menargetkan warga sipil dan kerumunan orang dalam beberapa aksi teror di Eropa termasuk serangan di Nice, Prancis dan Barcelona, Spanyol. Cara serupa juga digunakan militan dalam serangan teroris yang terjadi di London, Inggris dan Berlin, Jerman.   

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya