Didesak Segera Bertindak, Jenderal Myanmar: Pengungsi Rohingya Bisa Pulang jika Diterima Warga Lokal

Djanti Virantika, Jurnalis
Jum'at 17 November 2017 00:04 WIB
Jenderal Min Aung Hlaing. (Foto: Reuters)
Share :

NAYPYITAW – Krisis yang terjadi di Rakhine, Myanmar, terus menjadi sorotan dunia. Pemimpin di seluruh dunia kini mendesak Myanmar segera mengambil tindakan guna mengakhiri konflik yang terjadi di sana agar warga Rohingya dapat segera kembali.

Namun, hal tersebut sepertinya agak sulit untuk dilakukan. Sebagaimana diwartakan Hindustan Times, Jumat (17/11/2017), Komandan Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengatakan bahwa pengungsi Rohingya dapat kembali jika etnis Buddha di Rahine mau menerimanya kembali.

Hal yang disampaikannya pada Kamis 16 November 2017 ini mengisyaratkan bahwa pemulangan warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh takkan mudah dilakukan. Sebab, sebagian besar umat Buddha di Rakhine membenci Rohingya dan dituding membantu tentara membakar rumah mereka.

"Penekanan harus ditempatkan pada harapan warga etnis lokal Rakhine yang merupakan warga Myanmar sesungguhnya. Hanya ketika warga etnis lokal Rakhine mau menerima mereka, baru semua orang akan puas," tulis Jenderal Hlaing di laman Facebook-nya.

BACA JUGA: Hmm... Panglima Militer Myanmar Tolak Tuduhan Kekerasan dan Sebut Muslim Rohingya Bukan Pribumi

Pemimpin tentara Myanmar itu juga mengatakan, tak akan membiarkan semua warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh kembali ke wilayahnya jika masyarakat etnis Buddha mengizinkannya.

"Tidak mungkin untuk menerima jumlah orang yang diajukan oleh Bangladesh," lanjut Hlaing.

BACA JUGA: Kepada Panglima Militer Myanmar, Menlu AS Desak Penghentian Kekerasan atas Muslim Rohingya

Saat ini, lebih dari 600 ribu warga Rohingya berada di kamp pengungsi di Bangladesh. Mereka mengungsi di sana setelah militer Myanmar menyerang permukiman mereka secara brutal pada akhir Agustus 2017.

Keberadaan mereka menjadi sorotan masyarakat dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun melakukan penyelidikan guna menyelesaikan konflik yang terjadi di sana. Hasilnya, mereka mengatakan bahwa penyerangan yang dilakukan tentara Myanmar di Rakhine State merupakan upaya pembersihan etnis kelompok minoritas tanpa kewarganegaraan.

BACA JUGA: Hmm... Militer Myanmar Bantah Aksi Kekejaman terhadap Muslim Rohingya

Namun, Jenderal Min Aung Hlaing telah menolak tuduhan tersebut. Ia juga membantah bahwa pihaknya telah melakukan penyerangan, penyiksaan, dan kekerasan seksual kepada warga Rohingya.

Unggahan Komandan Hlaing di Facebook itu ditulis sehari setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson saat berkunjung ke Myanmar. Dalam pertemuannya pada Rabu 15 November 2017 itu, Tillerson meminta pasukan militer Myanmar untuk segera mengembalikan semua pengungsi di Bangladesh. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya