SEOUL – Wakil Ketua Partai Pekerja Korea, Choe Ryong-hae, tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke militer Korea Utara (Korut). Tangan kanan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un itu lantas menghukum dua pejabat tinggi militer karena dinilai bersikap tidak pantas.
Fakta tersebut disampaikan oleh anggota Parlemen Korea Selatan (Korsel), Kim Byung-kee, berdasarkan informasi dari Badan Intelijen (NIS). Adapun kedua pejabat militer tersebut adalah Kepala Biro Politik Umum Militer Korut, Hwang Pyong-so dan wakilnya yang bernama Kim Won-hong.
“Kami langsung memantau situasinya setelah mendapatkan informasi dari intelijen,” ucap Kim Byung-kee, mengutip dari Yonhap, Senin (20/11/2017). Akan tetapi, Byung-kee tidak merinci jenis hukuman apa yang dijatuhkan kepada dua orang tersebut.
BACA JUGA: Kim Jong-un Hukum Mati Dubes Korut untuk Malaysia
BACA JUGA: Total 70 Pejabat yang Dieksekusi Kim Jong-un
Biro Politik Umum adalah institusi militer berpengaruh di Korut karena membawahi sejumlah lembaga dari badan militer lainnya seperti Angkatan Bersenjata Kementerian Kerakyatan Korea. Choe Ryong-hae diketahui pernah menduduki posisi sebagai ketua sebelum diangkat sebagai Wakil Ketua Partai Pekerja Korea.
Hukuman terhadap Hwang cukup mengejutkan karena dia sempat dinilai sebagai salah satu tokoh militer kuat di negara serba tertutup tersebut. Hwang menjabat sebagai ketua sejak 2014 untuk menggantikan Choe. Pengangkatan tersebut dianggap sebagai cara Kim Jong-un untuk mengadu keduanya guna melihat sejauh mana kesetiaan mereka pada negara.
BACA JUGA: Tidur Saat Rapat, Pejabat Korut Dieksekusi dengan Senjata Berat
BACA JUGA: Terbitkan Laporan Palsu, 5 Pejabat Senior Keamanan Korut Dieksekusi Mati
Semenjak menggantikan mendiang ayahnya, Kim Jong-un memang dikenal tidak segan-segan menyingkirkan para pejabat tinggi di Korut. Hingga 2015, sebanyak 70 pejabat Korut dihukum mati oleh Kim Jong-un. Sang diktator muda juga pernah menghukum mati pejabat yang tidur saat ia berpidato dengan cara ditembak menggunakan senjata berat.
(Wikanto Arungbudoyo)