JAKARTA - Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina adalah momentum terbaik untuk mengakhiri okupasi Israel di Palestina. Pernyataan tersebut disampaikan Perwakilan Negara-Negara Arab, Mourad Belhassen, dalam peringatan Hari Solidaritas Internasional Palestina hari ini di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.
Duta Besar Tunisia untuk Indonesia itu menambahkan, isu Palestina adalah isu tertua di dunia. Sangat penting bagi semua negara untuk menekan Israel agar mengakhiri okupasi di wilayah Palestina serta mematuhi resolusi 181 PBB tentang solusi dua negara.
BACA JUGA: Sekjen PBB: Sekarang Waktu yang Tepat Mendirikan Negara Palestina Merdeka
"Kami, negara-negara Arab, menegaskan sekali lagi dukungan bagi Palestina. Adalah hak bagi masyarakat Palestina untuk mendirikan negara independen di teritori Palestina sesuai resolusi PBB 181," ujar Mourad Belhassen dalam pidatonya, Kamis (30/11/2017).
Sesuai resolusi PBB tersebut, wilayah Palestina terbagi menjadi Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan Ibu Kota Yerusalem Timur. Akan tetapi, Israel justru kerap mengabaikan semua imbauan dan peringatan dunia internasional dengan terus melakukan okupasi wilayah serta memblokade Jalur Gaza.
BACA JUGA: Merdekakan Palestina, Indonesia Tak Bisa Tunggu 50 Tahun Lagi
Mourad menuturkan, tindakan Israel tersebut harus dihentikan. Sebab, tindakan-tindakan semacam itu justru bertentangan dengan semangat perdamaian serta hanya membuat konflik tersebut abadi.
"Tindakan Israel cuma akan meneruskan konflik dan sulit mencapai perdamaian di Timur Tengah. Jika tidak dihentikan akan berkembang menjadi ekstremisme, radikalisme, dan kekerasan atas nama agama," tukas pria berkacamata itu.
Dubes Belhassen mengimbau agar Dewan Keamanan PBB berani menekan Israel untuk mengakhiri penderitaan warga Palestina. Di atas itu semua, negara-negara Arab menyatakan dukungan tiada henti bagi pemenuhan hak-hak dasar serta hak untuk merdeka bagi warga Palestina.
(Rifa Nadia Nurfuadah)