"Yang ada saat ini partai belum memunculkan calon. Rakyat dininabobokan dan dibodohi. Yang pinter hari ini adalah PDIP. Dia (PDIP) melalukan penjaringan dan penyaringan calon dibanding parpol lain. Dia menempatkan penjaringan dan penyaringan sebagai strategi kampanye. Partai lain tidak melakukan itu," terangnya.
Dia juga menyampaikan, parpol lain belum berani melangkah lebih jauh karena tersandera strategi politik yang dimainkan PDIP. Partai yang digawangi Megawati Soekarnoputri itu memiliki basis massa yang sangat kuat di Jateng. Berdasarkan pengalaman, PDIP selalu menentukan bakal Calon Gubernur Jateng pada detik akhir pendaftaran ke KPU.
(Baca Juga: Pilgub Jateng 2018, Banyak Parpol "Tersandera" Strategi PDIP)
"Mestinya partai lain melakukan penjaringan, konvensi, pra pemilu, atau apalah namanya. Seperti di PDIP masa pendaftaran (penjaringan) semua media memerhatikan. Massa juga ngomongkan orang-orang yang ikut penjaringan di PDIP. Tapi partai lain tidak melakukan, tidak kampanye calon-calonnya. Tersandera oleh strategi yang dimainkan PDIP. Itu harus diterobos, baik calon-calonnya maupun partainya," tandasnya.
(Khafid Mardiyansyah)