Berdampak Mematikan, Mengapa Siklon Diberi Nama Dahlia & Cempaka?

, Jurnalis
Sabtu 02 Desember 2017 13:11 WIB
ilustrasi
Share :

JAKARTA - Cempaka dan Dahlia saat ini menjadi trending topic. Dampak yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka memang luar biasa. Puluhan korban meninggal dunia, jutaan masyarakat terdampak dan kerugian ekonomi mencapai triliunan rupiah. Saat ini siklon tropis Dahlia juga sedang mempengaruhi cuaca wilayah Jawa.

Banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengapa siklon tropisnya bernama bunga?

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan siklon tropis adalah badai dengan kekuatan yang besar yang radiusnya rata-rata sekitar 150-200 kilometer. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat.

Padanan siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah, yaitu badai tropis atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudera Pasifik Barat, sedangkan siklon atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudera Atlantik. Hanya beda istilah, namun fenomenanya sama. Rata-rata umurnya sekitar 7 hari mulai dari tumbuh hingga punah.

"Mengapa digunakan nama bunga untuk menamai siklon tropis? Penamaan siklon-siklon tropis di Indonesia dan negara lain sengaja menggunakan istilah yang populer di negara masing-masing. Penamaan siklon diserahkan ke masing-masing regional. Penamaan menggunakan nama yang mudah dikenal sehingga mudah lekat dengan masyarakat di wilayah tersebut. Namanya tidak terkesan menakutkan," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/12/2017).

Setelah terbentuk Pusat Peringatan Siklon Tropis (TCWC, Tropical Cyclon Warning Center) di Jakarta yaitu di BMKG pada tahun 2008, Indonesia menamakan siklon tropis yang masuk ke wilayah dengan menggunakan nama bunga. Penamaan sesuai abjad sesuai ketentuan WMO (Badan Meteorologi Dunia).

"Jadi jelas, tujuan utama penamaan siklon tropis pada dasarnya agar orang-orang dengan mudah memahami dan mengingat siklon tropis di suatu wilayah, sehingga dapat membantu meningkatkan peringatan dini, kesiapsiagaan, manajemen bencana dan pengurangan risiko bencana dari pengaruh siklon tropis. TCWC Jakarta memilih menggunakan nama bunga asli Indonesia yang mudah dikenal. Bukan nama tokoh wayang, nama gunung, nama orang atau lainnya," terangnya.

Sutopo mengatakan, bunga bagi masyarakat mudah diingat. Meski siklon tropis bernama bunga tersebut akan seindah dan seharum bunga.

Sudah ada 4 siklon yang berada di wilayah Indonesia yang namanya diberi nama dengan bunga sejak tahun 2008, yaitu siklon tropis Anggrek pada 2010, Bakung pada 2014, Cempaka pada 2017, dan Dahlia pada 2017.

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) selalu memantau penamaan siklon tropis di masing-masing regional. TCWC regional harus menyiapkan nama yang banyak dan mudah dihafal. Sebelumnya penamaan dilakukan acak dan bebas. Sejak pertengahan 1900-an penamaan siklon menggunakan istilah feminin. Sebelum akhir 1900-an, para ahli prakiraan cuaca di Hampshire Selatan memberi nama badai dengan nama pria. Agar sistem penamaan lebih terorganisasi dan efisien, para pakar meteorologi kemudian memutuskan memberi nama siklon secara alphabet. Namanya diawali dengan huruf 'A', seperti Anne.

Sejak 1953, badai tropis di Atlantik sudah diberi nama menggunakan daftar yang dikeluarkan oleh Pusat Badai Nasional.

Istilah yang terdaftar itu menggunakan nama perempuan. Lalu pada 1979, nama pria mulai digunakan sebagai alternatif. Enam dari daftar nama dirotasi, dengan demikian nama yang sudah digunakan pada 2015 akan dipakai lagi pada 2021. Namun, sesuai aturan WMO, siklon yang menyebabkan dampak mematikan dan merusak hebat tidak akan digunakan lagi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya