JAKARTA - Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar berpotensi menjadi dua kandidat calon Gubernur pesaing terberat yang akan bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar). Hal itu terungkap berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia.
Dalam hasil rilis survei Poltracking Indonesia, keduanya mendapatkan penilaian elektabilitas yang cukup tinggi. Ridwan Kamil mendapatkan persentase nilai 24,2 %, sedangkan, Deddy Mizwar 7,1 %.
Sementara itu, dari hasil penilaian karakter kandidat, Ridwan Kamil dinilai sebagai figur kandidat yang memiliki kualitas personal terbaik dengan persentase nilai 33,6 %. Tak kalah dengan Kang Emil, Deddy Mizwar juga memiliki penilaian tinggi yakni, 30,9 %.
"Dalam survei ini menunjukkan bahwa Ridwan Kamil praktis unggul dalam semua simulasi elektabilitas kandidat calon Gubernur tunggal," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
(Baca: Survei Poltracking: Elektabilitas Ridwan Kamil 24,2% dan Deddy Mizwar 7,1% di Pilgub Jabar)
Keunggulan Ridwan Kamil mempunyai jarak persentase yang cukup jauh dengan lawannya, Deddy Mizwar. Menurut Hanta, terdapat sekira 20 % jarak persentase keunggulan kang emil dengan lawannya Deddy Mizwar.
"Tapi kalau secara head to head, maka elektabilitas Ridwan Kamil 49,9 % unggul signifikan. Sementara Deddy Mizwar 28,8 % berada di posisi kedua dengan gap elektabilitas 20,6 %," jelasnya.
"Hal itu menjelaskan, bahwa kandidat lain yang terkuat setelah Ridwan Kamil adalah Deddy Mizwar," imbuh Hanta.
Hanta menjelaskan, hasil survey tersebut diambil menggunakan metode stratified multistage random sampling yang dilaksanakan pada 10 sampai 15 November 2017. Terdapat 1200 responden dengan margin sekira 2,8 persen dari 27 Kabupaten atau kota di Jabar.
"Ini menjamin bahwa seluruh masyarakat pemilih Jabar terpresentasi sampelnya secara akurat. Metode pengumpulan data ini adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuisioner oleh pewawancara yang telah dilatih," pungkasnya.
(Ulung Tranggana)