“Demonstrasi berpotensi menjadi kekerasan. Kedutaan Besar AS Beirut mengingatkan warga AS akan perlunya berhati-hati dan kesadaran akan keamanan pribadi. Kami mendesak warga AS untuk menghindari semua demonstrasi, " demikian isi peringatan yang diumumkan kedutaan pada Jumat, 8 Desember.
Sejumlah demonstrasi dan unjuk rasa telah digelar di berbagai negara di dunia sejak keputusan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel diumumkan pada Rabu, 6 Desember. Selain di Beirut, unjuk rasa juga dilaporkan digelar berbagai belahan dunia dari Timur Tengah, Asia sampai Eropa.
Presiden Lebanon, Michel Aoun secara terbuka mengutuk keputusan Washington tersebut, menyebutnya berbahaya dan mengancam kredibilitas AS sebagai mediator proses damai. Hal senada juga disampaikan Perdana Menteri Saad Hariri yang juga menyampaikan rasa solidaritas dan dukungannya pada rakyat Palestina.
BACA JUGA: Presiden Palestina Tolak Temui Wapres AS
Langkah keras juga diambil Liga Arab yang mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi yang mengutuk keputusan Pemerintah AS tersebut. Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit mengatakan, situasi yang terjadi hanya akan meningkat semakin gawat dengan diumumkannya keputusan itu.
(Rahman Asmardika)