"Temuan yang jelas mengingat bahwa ini adalah pembunuhan 'kehormatan', yang dimaksudkan untuk membalas rasa penghinaan yang disebabkan oleh seorang Dalit karena berani menikahi seorang gadis 'kasta atas'. Mereka melakukan tindakan tersebut sebagai pencegah kesengsaraan masa depan karena penganut kasta supremasi," tambah Suresh.
Suresh menambahkan bahwa kebrutalan kasus ini, yang menjadi berita utama di seluruh dunia, menunjukkan bahwa hukuman mati tidak bisa dihindari.
Sekjen Suresh juga mengatakan bahwa ada kekhawatiran akan peningkatan insiden kejahatan kebencian dan pembunuhan ‘kehormatan’ yang mencerminkan standar masyarakat tentang diskriminasi kasta dan permusuhan. Hal tersebut juga menunjukkan kegagalan negara untuk membawa perubahan pola pikir untuk menerima nilai egaliter, prinsip keadilan, dan menuju masyarakat yang tidak memiliki kekuasaan.
Sementara jarang seorang anak perempuan bersaksi melawan orangtuanya. Kausalya adalah saksi kunci dalam persidangan kasus pembunuhan tersebut. Ibu, paman, dan seorang kerabat Kaulsya dibebaskan dibebaskan karena kurang kuatnya bukti.
Setelah vonis tersebut, Kausalya mengatakan bahwa dia akan mengajukan banding atas pembebasan saudara-saudaranya tersebut.