SURABAYA - Edi (42), pelaku pengiriman bom rakitan mengaku bisa membuat bom rakitan karena belajar dari Youtube. Sebelum dikirimkan pada Anton, tersangka sudah mencobanya sebanyak 6 kali.
Namun saat masa percobaan itu, tersangka memakai media lampu. Di mana lampu dicoba hidup dan mati, ketika sudah hidup saat dinyalakan dan mati ketika dimatikan, maka percobaannya dianggap sempurna.
(Baca Juga: Cemburu dan Perselingkuhan Jadi Motif Pengiriman Bom Rakitan di Surabaya)
"Ini baru yang pertama diledakkan. Sebelumnya pelaku memakai media lampu untuk masa percobaan," terang Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ronny Suseno, pada wartawan Jumat (15/12/2017).
Ronny menjelaskan, awalnya tersangka yang merupakan ABK ini ingin membuat bondet (bom ikan) lewat Youtube. Namun karena sulit, akhirnya tersangka membuat bom rakitan. Tersangka melakukan hal ini karena sakit hati pada korban.