The Unlucky Mummy, Artefak Mesir yang Dianggap Menjadi Penyebab Tenggelamnya Titanic

Putri Ainur Islam, Jurnalis
Minggu 17 Desember 2017 08:00 WIB
Ilustrasi. Mumi. (Foto: The Vintage News)
Share :

BANYAK artefak misterius yang ditemukan dan dikeluarkan dari makam kuno Mesir. Bahkan salah satu mumi tersebut terdapat cerita mitos, yaitu menjadi penyebab kapal Titanic tenggelam. Tentu saja mumi tersebut tidak benar-benar menenggelamkan Titanic. Catatan pengiriman menunjukkan bahwa tidak pernah ada mumi di kapal tersebut, juga tidak ada korban Titanic yang bersaksi berbagi sekoci dengan mumi.

‘The Unlucky Mummy’ merupakan salah satu artefak terkenal. Peti mumi tersebut adalah milik sebuah museum yang berada di Inggris dan tidak diragukan lagi tetap aman di museum selama masa pelayaran Titanic yang nahas tenggelam saat melintasi Atlantik. Tapi bagaimana ceritanya begitu tersebar luas?

‘The Unlucky Mummy’ dibawa dari Mesir ke Inggris selama dekade terakhir abad ke-19. Artefak yang aneh tersebut sebenarnya bukanlah benar-benar mumi. Barang tersebut berupa papan kayu dan plester seperti peti mati dan dan tidak berisi mumi. Pemiliknya pernah menjadi imam besar Amen-Ra. Sejak ditemukan pada 1880-an, artefak itu telah diselimuti misteri, terlihat dengan gambar wajah seorang wanita cantik yang aneh, tapi dengan ekspresi malu yang dingin.

Cerita mistis dimulai setelah artefak tersebut dibeli oleh arkeolog Thomas Douglas Murray. Dia memperoleh artefak tersebut dalam kondisi cukup baik, setelah melakukan kesepakatan di Mesir. Beberapa hari kemudian, saat Murray menembak bebek pada titik tertentu ke sungai Nil dan sesaat sebelum memulai perjalanannya kembali ke Eropa, dia mengalami kecelakaan dengan senjatanya, berakhir dengan lengan yang terluka. Sebelum dia bisa menemukan perawatan medis yang tepat, kondisi lengannya sangat memburuk dan tangannya harus diamputasi. Ia pun dianggap sebagai “korban” pertama dari mumi tersebut.

Anggota ekspedisi Murray lainnya diduga tidak luput dari malapetaka. Seperti yang dikemukakan Montague Summers, setelah melakukan penelitian mendalam tentang penyihir, vampir, dan sihir di awal 1900-an.

"Dua pelayan yang merapikan peti mumi tersebut, mungkin tanpa rasa hormat yang cukup, keduanya meninggal dalam waktu dua bulan, sementara nasib jauh lebih cepat kepada pelayan ketiga yang telah membuat gurauan yang buruk," ungkap Summers.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya