SURABAYA - Rupanya tradisi ziarah kubur atau dalam Bahasa Jawa disebut nyekar tidak hanya menjelang Bulan Ramadhan. Bagi umat Kristiani, tradisi nyekar juga ada dalam setiap perayaan Natal. Tradisi Nyekar ini dilakukan bagi umat Kristen terutama yang tinggal di tanah Jawa.
Budi Harjanto, Pemeluk Agama Kristen asal Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomanunggal mengatakan, tradisi nyekar ini juga dilakukan hampir setiap umat kristiani, terutama yang tinggal di Indonesia.
(Baca Juga: Melihat Tradisi Perayaan Natal di Mentawai)
"Tradisi nyekar ini dilakukan pada tanggal 25 Desember pagi hari. Tradisi nyekar ini dilakukan sepulang Misa Pagi," kata Budi saat berbincang dengan Okezone.
Lebih jauh Budi menjelaskan, tradusu 'nyekar' ini merupakan menjaga kearifan lokal dan sudah menjadi bagian tradisi. Ia juga menyebut, selain Nyekar dalam tradisi umat kristiani juga ada tradisi selamatan orang meninggal. Selamatan orang meninggal ini sama seperti yang dilakukan oleh umat muslim yakni, 7 hari, 40 hari, 100 hari hingga 1.000 hari.
"Selamatan itu juga berlaku di kalangan kami karena ini adalah adat dan tradisi. Jika ada Islam Nusantara maka ada juga Kristen Nusantara," kelakar Pria kelahiran Solo.
Selain tradisi nyekar, di rumah sendiri juga terdapat pohon Natal. Karena Pohon ini ada setiap perayaan Natal. Budi juga mengaku, khusus untuk keluarganya dalam setiap perayaan hari Natal ini, melakukan tradisi nyekar di makam Kembang Kuning. Sebab, di makam ini, tempat pemakaman para leluhur.