“Yang paling mahal adalah kekompakan kita bisa terjaga. Jangan sampai karena beda pilihan, hubungan menjadi kurang baik. Apalagi kita kan sudah pengalaman sejak 2005. Sehingga kondusivitas Sumut sebagai negeri berbilang kaum, bisa jadi contoh bagi provinsi lain di dalam keberagaman dan demokrasi,” tambahnya.
"Ya mudah-mudahan ada masukan baik yang penting adalah bagaimana supaya kita semua menjalankan pilkada dengan kondisi yang smooth, baik," tutupnya.
(Baca Juga: Djarot Siap Bertarung dengan Letjen Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2018)
(Arief Setyadi )