WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menggunakan “nuclear option” atau “opsi nuklir” untuk mengakhiri penutupan pemerintahan AS yang tengah terjadi. Trump mengatakan, senat AS seharusnya hanya melihat suara mayoritas dalam menentukan anggaran baru.
BACA JUGA: Dampak Tutupnya Pemerintahan AS, Sebagian Besar Staf Gedung Putih Dirumahkan Sementara
"Senang melihat betapa kerasnya Partai Republik berjuang untuk militer dan keamanan kita di Perbatasan. Partai Demokrat hanya ingin imigran ilegal masuk ke negara kita tanpa pemeriksaan. Jika jalan buntu terus berlanjut, Partai Republik harus mencapai 51% (Opsi Nuklir) dan memberi suara pada anggaran jangka panjang dan nyata,” cuit Trump dalam akun Twitter-nya.
Opsi nuklir yang dimaksud Trump adalah opsi mengubah aturan pemungutan suara di dalam senat AS untuk mem-bypass suara dari partai minoritas.
Cara ini sebelumnya pernah digunakan oleh pemimpin fraksi mayoritas di parlemen, Harry Reid dari Partai Demokrat pada 2013 untuk mengatasi perlawanan dari Partai Republik terkait penunjukan staf oleh Presiden Barack Obama. Namun, untuk mengaktifkan opsi ini, jumlah suara yang terkumpul haruslah mencapai 60 persen, sedangkan saat ini, Partai Republik hanya memiliki 51 persen suara di parlemen.