JAKARTA - Sulitnya medan yang harus ditempuh bagi tim kesehatan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan wabah campak dan gizi buruk membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan agar warga di Kabupaten Asmat, Papua bersedia direlokasi.
Relokasi tersebut dinilai akan memudahkan pemerintah dalam menjangkau para warga yang terinfeksi wabah campak dan menderita gizi buruk tersebut.
"Mengenai kondisi baik di Asmat, Agas, dan Nduga itu kondisi lapangannya memang sangat berat. Yang kedua, itu juga tersebar," kata Jokowi dari keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin di GOR Dempo Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Senin (22/1/2018).
(Baca: Distribusi Logistik KLB Gizi Buruk & Campak ke Asmat Terkendala Transportasi)
Kepala Negera menerangkan, pemerintah akan terus berupaya untuk mencarikan jalan keluar terbaik bagi permasalahan ini. Menurut dia, solusi jangka panjang sangat diperlukan lantaran penyakit ini sebenarnya kerap terjadi setiap tahun.
"Ini setiap tahun kejadiannya selalu ada. Kita tidak usah tutup-tutupi. Yang paling penting menurut saya bagaimana mencarikan jalan keluar agar saudara-saudara kita ini tidak terkena wabah penyakit seperti campak dan gizi buruk," tuturnya.
Tawaran relokasi dilakukan agar penduduk yang tinggal di daerah terpencil dan tersebar dapat mudah dipantau kesehatannya. Pilihan pindah ke kota akan memudahkan hingga menjangkau warga yang terkena penyakit oleh tim kesehatan pemerintah.