JAKARTA – Kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis ke Jakarta pekan ini memberikan dampak positif bagi hubungan Indonesia dengan AS. Sejumlah peluang kerjasama antara kedua negara, terutama di bidang pertahanan keamanan dibicarakan dalam pertemuan yang dilakukan Mattis dengan pejabat tinggi Indonesia di Jakarta.
BACA JUGA: Menhan: James Mattis Akan Cabut Larangan Masuk AS bagi Kopassus
Salah satu isu yang menjadi perhatian Jenderal berjuluk “anjing gila” itu adalah mengenai situasi di Laut China Selatan dan perairan Natuna yang selama ini menjadi wilayah sengketa antara Tiongkok dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Mattis memuji respons Indonesia yang menamakan wilayah maritimnya di barat daya Laut China Selatan sebagai Laut Natuna Utara dan menawarkan bantuan Indonesia untuk menjaga wilayah tersebut.
"Kami dapat membantu menjaga kewaspadaan wilayah maritim di Laut Cina Selatan, di Laut Natuna Utara. Ini adalah sesuatu yang kami harapkan bisa dilakukan," kata Mattis saat berkunjung ke Jakarta.
Pengamat pertahanan dan militer, Susanintyas Nefo Handayani Kertapati mengatakan bahwa patroli di wilayah Kepulauan Natuna adalah tindakan yang sudah sesuai dengan Hukum Laut Internasional dan merupakan kewajiban dari Indonesia. Mekanisme yang selama ini dijalankan oleh TNI AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) itu telah berjalan dengan baik dan diterima oleh berbagai negara di kawasan termasuk AS.