"Kami punya hubungan yang baik dengan pemerintah Indonesia yang membantu kami dalam banyak hal terkait proses perdamaian ini," imbuh Murad.
Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden, 11 orang delegasi MILF didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir, KBRI di Flipina dan United Nations Development Programme (UNDP).
Sekadar informasi, Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang juga dikenal dengan nama Jabhat Tahrir Moro al-Islamiyyah merupakan kelompok militan yang dulunya memberontak terhadap pemerintah Filipina karena menginginkan wilayah otonomi untuk warga Moro di Mindanao.
Namun, setelah kesepakatan damai, kelompok tersebut melucuti senjatanya dan acap kali membantu pemerintah untuk bernegosiasi dengan kelompok militan lainnya untuk mengupayakan perdamaian.
(Wikanto Arungbudoyo)