MALANG - KPU Kota Malang telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) yang akan bertarung sebagai calon peserta Pilihan Wali Kota (Pilwali) Kota Malang 2018.
Dari ketiga calon Wali Kota yang ditetapkan, ketiganya merupakan bagian dari pejabat eksekutif dan legislatif aktif di Kota Malang.
Mochamad Anton yang maju bersama calon Wali Kota Syamsul Mahmud merupakan petahana Wali Kota Malang yang saat masih menjabat.
Sementara, Wakil Walikota Malang Petahana Sutiaji juga memutuskan maju sebagai calon Wali Kota bersama Ketua DPD Golkar Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko.
(Baca: Hari Kedua Tes Kesehatan Calon Peserta Pilkada Malang Sempatkan Selfie Bareng)
Ya'qud Ananda Gudban yang maju bersama Ahmad Wanedi juga menjadi bagian dari anggota DPRD Kota Malang periode 2014 - 2019 dari Partai Hanura.
Berdasarkan peraturan KPU, wali lota dan wakil wali kota yang maju sebagai peserta Pilkada harus mengambil cuti usai ditetapkan sebagai calon peserta Pilkada. Begitupun ketika anggota DPRD yang maju, ia harus mengundurkan diri dari kursi dewan.
Ketua KPU Kota Malang, Zainuddin mengungkapkan semua paslon yang ditetapkan saat ini sudah memenuhi persyaratan termasuk pengajuan cuti dan pengunduran diri.
"Bukti pengunduran diri dari DPRD harus disampaikan ke KPU maksimal 5 hari usai ditetapkan jadi calon," jelasnya, Senin 12 Februari 2018.
(Baca juga: Antisipasi Isu SARA dan Hoax Jelang Pilgub, Polres Malang Bentuk Tim Cyber Patrol)
Secara terpisah, Ya'qud Ananda Gudban mengaku sudah mengajukan permohonan pengunduran diri ke dewan. "Sudah kita ajukan surat pengunduran diri ke dewan sejak Januari kemarin," ungkap perempuan yang disapa Nanda ini.
Wali Kota Malang petahana, Mochamad Anton pun mengaku siap melepas jabatan wali kota usai penetapan menjadi calon dan selama masa kampanye.
"Kita menunggu terakhir sampai tanggal 14 Februari keputusan Plt Walikota oleh gubernur. Supaya tidak ada kekosongan dulu. Nanti cutinya tanggal 15 Februari hingga 24 Juni 2018 (masa kampanye Pilwali)," ungkap Anton.
Hal serupa juga disampaikan oleh wakil wali kota petahana, Sutiaji, dirinya mengaku cuti diberlakukan mulai tanggal 15 Februari nanti. "Kemarin saya belum berani untuk turun menyapa masyarakat karena tidak etis masih sebagai pasangan pak walikota (Mochamad Anton). Nunggu kalau sudah ditetapkan jadi calon baru turun menyapa masyarakat," pungkasnya.
(Ulung Tranggana)