Pemerintah Myanmar Dituduh Hancurkan Kuburan Massal Etnis Rohingya di Rakhine

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Selasa 20 Februari 2018 18:02 WIB
Cuplikan video yang diperlihatkan Arakan Project terkait pemusnahan kuburan massal etnis Rohingya (Foto: Arakan Project/TheGuardian)
Share :

YANGON – Pemerintah Myanmar diduga telah menghancurkan kuburan massal etnis Rohingya dengna menggunakan bulldozer guna menghancurkan bukti-bukti pembantaian yang dilakukan pada 2017. Tuduhan itu diungkapkan oleh kelompok Arakan Project kepada media Inggris, The Guardian.

Sebelumnya, media Associated Press dan Reuters juga melakukan investigasi yang sama terhadap kuburan-kuburan etnis Rohingya di Rakhine. Direktur Arakan Project, Chris Lewa menuturkan, penghancuran itu merupakan upaya menyembunyikan bukti secara permanen.

“Dua dari kuburan massal yang kita tahu telah muncul di media. Tapi, salah satu kuburan itu sudah hancur pada Kamis (15 Februari). Ini berarti bukti-bukti pembunuhan sedang dihancurkan,” ujar Chris Lewa, melansir dari The Guardian, Selasa (20/2/2018).

“Pelakunya adalah perusahaan-perusahaan swasta. Mereka datang dari Myanmar tengah, bukan Rakhine. Sangat jelas ini terjadi sesuai perintah dari pemerintah,” sambungnya.

Kuburan massal yang dilaporkan dihancurkan itu berada di Maung Nu, Buthidaung, sebelah utara Rakhine, yang mana terjadi pembantaian pada Agustus 2017 sesuai laporan kelompok-kelompok pembela kemanusiaan. Arakan Project mengumpulkan bukti tersebut lewat jaringan darat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya