LONDON – Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menduga Rusia sebagai pihak yang bertanggung jawab atas insiden yang menimpa Sergei Skripal. Sebagaimana diketahui, mantan mata-mata Rusia yang kini tinggal di Inggris itu ditemukan dalam keadaan krisis setelah terpapar racun kelas militer di Salisbury.
Kepada parlemen, Theresa May mengatakan bahwa pemerintah Rusia bertanggung jawab langsung atau mengizinkan racun tingkat militer itu jatuh ke tangan orang lain. London memberikan Moskow waktu untuk menjelaskan penggunaan racun tersebut hingga Selasa (13/3/2018) tengah malam waktu setempat.
“Jika tidak ada respons yang kredibel, kami akan menyimpulkan bahwa aksi ini sesuai dengan penggunaan yang tidak sah oleh negara Rusia terhadap Inggris,” ujar Theresa May, sebagaimana diwartakan Reuters.
BACA JUGA: Mantan Mata-Mata Rusia Dalam Kondisi Kritis Setelah Terpapar Zat Misterius di Inggris
Perempuan berusia 61 tahun itu menambahkan, otoritas terkait di Inggris berhasil mengidentifikasi jenis racun yang digunakan kepada Skripal, yakni Novichok. Racun syaraf itu dikembangkan oleh militer Uni Soviet pada dekade 1970-1980.
Sergei Skripal dan putrinya Yulia hingga saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit. Ayah dan anak itu ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di bangku taman di dekat pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris, pada Minggu 4 Maret.
BACA JUGA: Kremlin Bantah Terlibat Upaya Pembunuhan Mantan Mata-Mata Rusia di Inggris