LONDON – Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, mengambil langkah tegas terhadap Rusia usai insiden diracunnya Sergei Skripal, mantan mata-mata Negeri Beruang Merah di Salisbury pada 4 Maret. Negeri Ratu Elizabeth akan mendeportasi 23 orang diplomat Rusia akibat kasus tersebut.
“Di bawah Konvensi Wina, Inggris Raya akan mendeportasi 23 orang diplomat Rusia yang dianggap sebagai agen intelijen yang tidak diumumkan. Mereka hanya punya waktu satu pekan untuk pergi,” ujar Theresa May kepada parlemen, dinukil dari TASS, Kamis (15/3/2018).
BACA JUGA: Mantan Mata-Mata Rusia dalam Kondisi Kritis Setelah Terpapar Zat Misterius di Inggris
Ketua Partai Konservatif itu mencatat bahwa Inggris juga pernah mengusir empat orang diplomat Rusia pada 2006 usai pembunuhan terhadap Alexander Litvinenko. May menekankan bahwa hukuman tersebut akan menjadi pengusiran terbesar dalam waktu 30 tahun terakhir.
“Itu mencerminkan fakta bahwa ini bukan pertama kalinya negara Rusia melakukan sesuatu terhadap negara kita,” imbuh Theresa May.
Selain itu, Inggris juga akan mengetatkan pemeriksaan terhadap warga Rusia yang tiba di Negeri Ratu Elizabeth serta membekukan aset-aset yang berpotensi membahayakan keamanan negara. Ia juga mencabut undangan kunjungan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov.
BACA JUGA: Kremlin Bantah Terlibat Upaya Pembunuhan Mantan Mata-Mata Rusia di Inggris