Mahyudin Duga Kompromi Politik terkait Pergantiannya di MPR Terjadi saat Munaslub

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Senin 19 Maret 2018 20:05 WIB
Mahyudin diganti dari jabatan wakil ketua MPR RI. (Foto: Harits Tryan Akhmad/Okezone)
Share :

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Mahyudin, menduga rotasi jabatan terhadap dirinya dikarenakan adanya kompromi politik antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Titiek Soeharto.

Mahyudin menduga kompromi politik itu dilakukan ketika gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Ketika itu Titiek Soeharto hendak maju pemilihan sebagai ketua umum, namun dicegah. Tetapi sebagai kompensasi, Airlangga menawarkan kursi wakil ketua MPR RI.

"Saya tidak punya sikap. Bahwa ada rumor, bargaining politik. Mbak Titiek mau maju, (karena) inginnya aklamasi. Supaya tidak maju, bargaining-nya begitu," kata Mahyudin di Gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Mahyudin menyatakan tidak terima hendak dirotasi dari posisi yang kini ditempati. Apalagi, Partai Golkar tak memiliki alasan jelas.

Dia hanya menerima alasan pergantian dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang menyatakan sebagai rotasi rutin dan agar tidak rangkap jabatan ketika sewaktu-waktu ditunjuk menjadi menteri.

"Dia bilang cuma rotasi, penyegaran. Supaya Pak Mahyudin banyak jabatan. Jadi kalau nanti yang akan datang dipromosikan ke menteri, gampang," pungkasnya.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya